Friday, October 26, 2018

Hati-Hatilah, Gangguan Saluran Cerna Berbahaya pada Anak Dipicu Oleh Diare!

Mengaplikasikan cara mencegah diare pada anak sudah menjadi pekerjaan wajib bagi bunda. Jika diare bisa dicegah, kondisi kesehatan saluran cerna buah hati akan sangat baik. Akhirnya, tumbuh kembangnya sempurna sampai dewasa nanti.
Diare merupakan gangguan kesehatan yang sering terjadi. Entah itu pada si kecil, maupun orang dewasa. Masalahnya, diare yang dialami oleh anak bisa sangat parah.
Tercatat dalam beberapa sumber jika diare pada anak usia 29 hari - 11 bulan mengancam jiwa anak. Presentasenya sebesar 30%. Sementara bagi anak usia 1-4 tahunan, presentase kematian akibat diare ini sebesar 25%.
Melihat kenyataan ini, tentu bunda wajib berhati-hati ketika anak mengalami diare. Penanganan wajib dilakukan segera. Dan jauh sebelum kondisi ini terjadi, bunda disarankan untuk menerapkan beberapa cara untuk mencegah diare muncul.
Apa Yang Menyebabkan Anak Diare?
Diare adalah kondisi medis yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Sistem pencernaan ini terganggu, tidak mampu mencerna makanan dengan sempurna karena disebabkan oleh beberapa hal. Akibatnya, kondisi kesehatan si kecil terus menurun.
Penyebabnya sangat beragam. Salah satunya adalah infeksi yang terjadi pada usus. Infeksi ini dimulai dari masuknya bakteri/virus ke dalam usus. Biasanya dibawa langsung oleh makanan yang dikonsumsi anak.
Bakteri ini lantas berkembang biak di dalamnya. Mengakibatkan usus terinfeksi dan tidak bisa bekerja sempurna. Dampak lanjutannya, anak akan mengalami diare dan sering muntah-muntah.
Selain infeksi usus, alergi dan keracunan makanan menjadi penyebab yang umum terjadi. Keracunan makanan ini jelas membuat perut terasa sangat sakit. Si kecil akan menangis, menahan rasa sakit yang dialaminya.
Begitupun kalau mengalami alergi. Anak juga akan merasakan rasa sakit yang kadang tak tertahankan. Ini mengakibatkan konsumsiannya dimuntahkan, serta anak enggan untuk mengkonsumsi makanan kembali.
Kaitannya Diare Dengan Kematian Anak
Perlu dipahami bahwa diare ini cukup riskan bila terjadi pada si kecil. Makanan yang selama ini menjadi sumber nutrisi tidak bisa dimanfaatkan. Pasalnya, konsumsiannya akan dimuntahkan, bahkan sehabis dimakan pada saat itu juga.
Makanan yang terus dimuntahkan dan dikeluarkan dari saluran belakang tentunya sangat tidak baik. Ini bisa menurunkan kekebalan tubuh. Ketika ini terjadi, tubuh akan mudah terserang oleh penyakit.
Begitupula dengan banyaknya makanan yang dikeluarkan yang berbentuk cairan, ini jelas membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Kehilangan cairan ini akan menyebabkan anak dehidrasi. Dehidrasi ini menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Tanda anak mengalami dehidrasi adalah mulut terasa kering, kulitnyapun menjadi sangat kering. Keringnya kulit tubuh menandakan sistem pertahanan tubuhnya rentan terhadap serangan penyakit.
Jika terus dibiarkan, tubuh menjadi sangat lemah. Bakteri maupun virus bisa masuk dengan mudah ke dalam tubuh. Menyebabkan munculnya penyakit yang tidak sedikit berujung pada kematian anak.
Menyadari betapa berbahayanya kondisi yang disebabkan oleh diare ini, bunda harusnya berhati-hati. Bunda diharapkan bisa tanggap, semisal mengobati diare pada anak secepat mungkin.
Pengobatan ini bisa dilakukan sendiri di rumah dengan bekalan pengetahuan yang diketahui. Tetapi bila belum memiliki bekalan pengetahuan, sebaiknya tanyakan pada dokter. Jika kondisinya lebih parah, anak bisa diperiksakan dan ditangani oleh dokter anak.
Tidak ada yang lebih membahagiakan dalam keluarga kecuali melihat si kecil tumbuh sehat dan ceria. Kesehatan anak ini bisa diupayakan oleh bunda. Caranya adalah mencukupi kebutuhan utama anak.
Selain itu, bunda juga wajib mengupayakan cara untuk menjaga kesehatannya. Terutama untuk mencegah terjadinya masalah diare yang paling sering menimpa anak.
Ada beberapa cara yang bisa bunda praktekkan dalam mencegah diare ini. Salah satunya adalah membiasakan untuk mencuci tangan dan kaki si kecil dalam aktifitasnya.
Misalnya mau makan, ajari anak untuk cuci tangan terlebih dahulu. Begitupun sehabis bermain, anak sebaiknya diajarkan untuk membiasakan cuci tangan dan kaki. Gunanya adalah untuk menghindarkan bakteri atau virus masuk ke dalam tubuhnya dengan mudah.
Cara mencegah diare pada anak yang selanjutnya adalah menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Ini tentunya memiliki cakupan yang lebih luas. Namun bunda diminta untuk melakukannya demi menjaga kesehatan si kecil dan keluarga.
Contoh lingkungan sehat adalah membersihkan seluruh ruangan setiap hari. Selain itu, ciptakan kebersihan lantai atau area yang sering dijadikan tempat berkaktifitas. Bahkan, upayakan untuk menjaga kebersihan mainan anak.
Tidak hanya itu saja, upayakan untuk menjaga kebersihan diri (bunda). Jangan sampai menularkan mikroorganisme pada si kecil. Jika tidak, anak akan terserang penyakit akibat bunda tidak menjaga kebersihan diri sendiri.
Praktek lain yang juga wajib dilakukan bunda adalah mencegah munculnya lalat ke dalam rumah. Perlu diketahui bahwa lalat inilah yang akan membawa bakteri. Lalat akan hinggap dimanapun, tidak terkecuali makanan dan si kecil.
Hinggapnya lalat sama halnya dengan kontak langsung dengan bakteri. Ketika hinggap di makanan dan makanan ini dikonsumsi, maka bakteri akan masuk ke dalam sistem pencernaan si kecil. Ini berbahaya bagi kesehatan anak.
Cara terakhir adalah menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang sehat dan higienis jelas akan terbebas dari bakteri jahat. Ini perlu dibiasakan untuk menghindari diare dan sejumlah penyakit.
Malahan, makanan yang sehat akan menunjang tumbuh kembangnya. Anak akan tumbuh sehat, dan sejumlah keterampilan bawaannya akan terasah dengan sempurna menurut usianya.

Kesimpulannya, jagalah kebersihan anak, diri sendiri, makanan dan lingkungannya. Dengan menjaga kebersihannya, berarti bunda telah mempraktekkan cara mencegah diare pada anak dengan sempurna.

No comments:

Post a Comment