Mengaplikasikan cara
mencegah diare pada anak
sudah menjadi pekerjaan wajib bagi bunda. Jika diare bisa dicegah,
kondisi kesehatan
saluran
cerna
buah hati
akan sangat baik. Akhirnya, tumbuh kembangnya sempurna sampai dewasa
nanti.
Diare merupakan gangguan kesehatan
yang sering terjadi. Entah itu pada si kecil, maupun orang dewasa.
Masalahnya, diare yang dialami oleh anak bisa sangat parah.
Tercatat dalam beberapa sumber
jika diare pada anak usia 29 hari - 11 bulan mengancam jiwa anak.
Presentasenya sebesar 30%. Sementara bagi anak usia 1-4 tahunan,
presentase kematian akibat diare ini sebesar 25%.
Melihat kenyataan ini, tentu bunda
wajib berhati-hati ketika anak mengalami diare. Penanganan wajib
dilakukan segera. Dan jauh sebelum kondisi ini terjadi, bunda
disarankan untuk menerapkan beberapa cara untuk mencegah diare
muncul.
Apa Yang Menyebabkan Anak
Diare?
Diare adalah kondisi medis yang
berhubungan dengan sistem pencernaan. Sistem pencernaan ini
terganggu, tidak mampu mencerna makanan dengan sempurna karena
disebabkan oleh beberapa hal. Akibatnya, kondisi kesehatan si kecil
terus menurun.
Penyebabnya sangat beragam. Salah
satunya adalah infeksi yang terjadi pada usus. Infeksi ini dimulai
dari masuknya bakteri/virus ke dalam usus. Biasanya dibawa langsung
oleh makanan yang dikonsumsi anak.
Bakteri ini lantas berkembang biak
di dalamnya. Mengakibatkan usus terinfeksi dan tidak bisa bekerja
sempurna. Dampak lanjutannya, anak akan mengalami diare dan sering
muntah-muntah.
Selain infeksi usus, alergi dan
keracunan makanan menjadi penyebab yang umum terjadi. Keracunan
makanan ini jelas membuat perut terasa sangat sakit. Si kecil akan
menangis, menahan rasa sakit yang dialaminya.
Begitupun kalau mengalami alergi.
Anak juga akan merasakan rasa sakit yang kadang tak tertahankan. Ini
mengakibatkan konsumsiannya dimuntahkan, serta anak enggan untuk
mengkonsumsi makanan kembali.
Kaitannya Diare Dengan Kematian
Anak
Perlu dipahami bahwa diare ini
cukup riskan bila terjadi pada si kecil. Makanan yang selama ini
menjadi sumber nutrisi tidak bisa dimanfaatkan. Pasalnya,
konsumsiannya akan dimuntahkan, bahkan sehabis dimakan pada saat itu
juga.
Makanan yang terus dimuntahkan dan
dikeluarkan dari saluran belakang tentunya sangat tidak baik. Ini
bisa menurunkan kekebalan tubuh. Ketika ini terjadi, tubuh akan mudah
terserang oleh penyakit.
Begitupula dengan banyaknya
makanan yang dikeluarkan yang berbentuk cairan, ini jelas membuat
tubuh kehilangan banyak cairan. Kehilangan cairan ini akan
menyebabkan anak dehidrasi. Dehidrasi ini menyebabkan sejumlah
masalah kesehatan.
Tanda anak mengalami dehidrasi
adalah mulut terasa kering, kulitnyapun menjadi sangat kering.
Keringnya kulit tubuh menandakan sistem pertahanan tubuhnya rentan
terhadap serangan penyakit.
Jika terus dibiarkan, tubuh
menjadi sangat lemah. Bakteri maupun virus bisa masuk dengan mudah ke
dalam tubuh. Menyebabkan munculnya penyakit yang tidak sedikit
berujung pada kematian anak.
Menyadari betapa berbahayanya
kondisi yang disebabkan oleh diare ini, bunda harusnya berhati-hati.
Bunda diharapkan bisa tanggap, semisal mengobati
diare pada anak secepat
mungkin.
Pengobatan ini bisa dilakukan
sendiri di rumah dengan bekalan pengetahuan yang diketahui. Tetapi
bila belum memiliki bekalan pengetahuan, sebaiknya tanyakan pada
dokter. Jika kondisinya lebih parah, anak bisa diperiksakan dan
ditangani oleh dokter anak.
Tidak ada yang lebih membahagiakan
dalam keluarga kecuali melihat si kecil tumbuh sehat dan ceria.
Kesehatan anak ini bisa diupayakan oleh bunda. Caranya adalah
mencukupi kebutuhan utama anak.
Selain itu, bunda juga wajib
mengupayakan cara untuk menjaga kesehatannya. Terutama untuk mencegah
terjadinya masalah diare yang paling sering menimpa anak.
Ada beberapa cara yang bisa bunda
praktekkan dalam mencegah diare ini. Salah satunya adalah membiasakan
untuk mencuci tangan dan kaki si kecil dalam aktifitasnya.
Misalnya mau makan, ajari anak
untuk cuci tangan terlebih dahulu. Begitupun sehabis bermain, anak
sebaiknya diajarkan untuk membiasakan cuci tangan dan kaki. Gunanya
adalah untuk menghindarkan bakteri atau virus masuk ke dalam tubuhnya
dengan mudah.
Cara mencegah diare pada anak
yang selanjutnya adalah menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Ini
tentunya memiliki cakupan yang lebih luas. Namun bunda diminta untuk
melakukannya demi menjaga kesehatan si kecil dan keluarga.
Contoh lingkungan sehat adalah
membersihkan seluruh ruangan setiap hari. Selain itu, ciptakan
kebersihan lantai atau area yang sering dijadikan tempat
berkaktifitas. Bahkan, upayakan untuk menjaga kebersihan mainan anak.
Tidak hanya itu saja, upayakan
untuk menjaga kebersihan diri (bunda). Jangan sampai menularkan
mikroorganisme pada si kecil. Jika tidak, anak akan terserang
penyakit akibat bunda tidak menjaga kebersihan diri sendiri.
Praktek lain yang juga wajib
dilakukan bunda adalah mencegah munculnya lalat ke dalam rumah. Perlu
diketahui bahwa lalat inilah yang akan membawa bakteri. Lalat akan
hinggap dimanapun, tidak terkecuali makanan dan si kecil.
Hinggapnya lalat sama halnya
dengan kontak langsung dengan bakteri. Ketika hinggap di makanan dan
makanan ini dikonsumsi, maka bakteri akan masuk ke dalam sistem
pencernaan si kecil. Ini berbahaya bagi kesehatan anak.
Cara terakhir adalah menjaga
asupan makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang sehat dan
higienis jelas akan terbebas dari bakteri jahat. Ini perlu dibiasakan
untuk menghindari diare dan sejumlah penyakit.
Malahan, makanan yang sehat akan
menunjang tumbuh kembangnya. Anak akan tumbuh sehat, dan sejumlah
keterampilan bawaannya akan terasah dengan sempurna menurut usianya.
Kesimpulannya, jagalah kebersihan
anak, diri sendiri, makanan dan lingkungannya. Dengan menjaga
kebersihannya, berarti bunda telah mempraktekkan cara
mencegah diare pada anak
dengan sempurna.
No comments:
Post a Comment