Tuesday, August 14, 2018

6 Tips agar Saluran Cerna Anak Tetap Sehat



Tidak ada ibu yang ingin si kecil sakit. Rasanya bunda juga ikutan menderita karena melihat wajah kuyu anak saat sakit penyakit anak menyerang. Selain demam dan bapil, salah satu penyakit yang sering dialami si kecil adalah gangguan saluran cerna anak seperti diare atau konstipasi. Yuk bunda, simak cara menjaga saluran cerna anak tetap sehat.

1. Hindari makan berlebihan
Makanan yang berlemak dan ukuran yang besar sedang menjajah dunia ini. Memang makanan tersebut indah di gambar dan lezat, namun takaran yang disuguhkan tidak selalu tepat untuk si kecil. Hal ini paling kelihatan ketika bunda sedang mengajak anak-anak makan di restoran. Mereka akan menyajikan makanan yang berukuran besar agar pelanggan merasa puas dan pantas.

Anak-anak tidak tahu porsi makan mereka yang selayaknya. Jadi sebagai orang tua, bunda kudu menunjukkan takaran makan yang tepat untuk mereka. Kebanyakan makan akan menekan saluran pencernaan anak dan harus dihindari. Ketika makanan terlalu banyak dikonsumsi, tubuh perlu kerja keras untuk mencerna dan mengambil nutrisi yang tepat.

Buat bunda yang masak di rumah, bunda bisa menyediakan porsi yang kecil di piring dan menyisakan sedikit di dapur sehingga anak tidak makan berlebih. Bagusnya lagi, metode ini akan memperlambat cara makan si kecil di mana makan terlalu cepat juga meningkatkan gangguan pencernaan.

2. Minum dan makan sebaiknya tidak dilakukan bersamaan
Hampir setiap anak-anak yang duduk makan selalu mengharapkan disuguhkan minuman. Kombinasi makanan dan minuman akan memperlambat proses pencernaan. Jadi bunda bisa mengatur si kecil minum air 15 menit sebelum makan atau 30-45 menit setelah makan. Termasuk juga pemberian susu yang mengandung bakteri Lactobacillus Rhamnosus dari Dancow.

3. Menghilangkan makanan yang diproses
Makanan yang diproses dan biasa disuguhkan sebagai junk food boleh dihapus dari daftar makanan si kecil yang memiliki gangguan pencernaan. Makanan-makanan ini mengandung zat-zat berbahaya seperti lemak jenuh dan bahan pengawet. Mengingat banyaknya bahan-bahan yang tidak natural dan tubuh kita tidak yakin cara memprosesnya, sistem pencernaan pun terganggu. Selain itu, makanan yang diproses ini mengandung sedikit nutrisi dan akan menggunakan nutrisi-nutrisi tubuh agar bisa diproses tubuh. Akibatnya tubuh si kecil akan kehilang nutrisi. Jadi si kecil sebaiknya makan-makanan alamiah atau utuh yang bisa dibeli di pasar.

4. Mengurangi makanan berlemak
Makanan seperti daging dan minuman yang mengandung susu lebih sulit dicerna tubuh dibanding makanan. Mereka juga menggunakan lebih banyak energi dalam mengelolanya. Bunda bisa membuat si kecil hanya makan sayur-sayuran seminggu sekali atau dua kali. Proteinnya bisa bunda ganti dengan kacang-kacangan. Bunda juga bisa mengadakan puasa bila memungkinkan agar tubuh bisa istirahat.

5. Kombinasi makanan yang tepat
Beberapa makanan tidak baik dimakan bersamaan karena akan mengganggu pencernaan. Konsep ini dikenal dengan istilah food combining. Makanan-makanan seperti pati (beras, kentang, roti dan pasta) dan protein hewani selalu dipisahkan. Namun mereka selalu boleh dipadukan dengan sayuran-sayuran yang kaya akan serat.

6. Makan dengan kesadaran
Makan saat waktunya makan. Banyak orang termasuk anak-anak senang makan sambil menonton tv atau bermain komputer. Tubuh tidaklah bisa mencerna makanan dengan baik ketika fokus si kecil teralihkan. Badan si kecil pun menjadi stress dan penggunaan energi harus bersaing. Anak-anak dan keluarga perlu mempraktekkan fokus makan saat jam makan agar saluran pencernaan si kecil dan juga keluarga bisa tetap bagus.

Sekian tips dari kami agar saluran cerna anak selalu sehat. Semoga bermanfaat informasinya buat bunda dan si kecil.





No comments:

Post a Comment