Tidak
ada ibu yang ingin si kecil sakit. Rasanya bunda juga ikutan
menderita karena melihat wajah kuyu anak saat sakit penyakit anak
menyerang. Selain demam dan bapil, salah satu penyakit yang sering
dialami si kecil adalah gangguan saluran cerna anak seperti diare
atau konstipasi. Yuk bunda, simak cara menjaga saluran cerna anak
tetap sehat.
1.
Hindari makan berlebihan
Makanan
yang berlemak dan ukuran yang besar sedang menjajah dunia ini. Memang
makanan tersebut indah di gambar dan lezat, namun takaran yang
disuguhkan tidak selalu tepat untuk si kecil. Hal ini paling
kelihatan ketika bunda sedang mengajak anak-anak makan di restoran.
Mereka akan menyajikan makanan yang berukuran besar agar pelanggan
merasa puas dan pantas.
Anak-anak
tidak tahu porsi makan mereka yang selayaknya. Jadi sebagai orang
tua, bunda kudu menunjukkan takaran makan yang tepat untuk mereka.
Kebanyakan makan akan menekan saluran pencernaan anak dan harus
dihindari. Ketika makanan terlalu banyak dikonsumsi, tubuh perlu
kerja keras untuk mencerna dan mengambil nutrisi yang tepat.
Buat
bunda yang masak di rumah, bunda bisa menyediakan porsi yang kecil di
piring dan menyisakan sedikit di dapur sehingga anak tidak makan
berlebih. Bagusnya lagi, metode ini akan memperlambat cara makan si
kecil di mana makan terlalu cepat juga meningkatkan gangguan
pencernaan.
2.
Minum dan makan sebaiknya tidak dilakukan bersamaan
Hampir
setiap anak-anak yang duduk makan selalu mengharapkan disuguhkan
minuman. Kombinasi makanan dan minuman akan memperlambat proses
pencernaan. Jadi bunda bisa mengatur si kecil minum air 15 menit
sebelum makan atau 30-45 menit setelah makan. Termasuk juga pemberian
susu yang mengandung bakteri Lactobacillus Rhamnosus dari Dancow.
3.
Menghilangkan makanan yang diproses
Makanan
yang diproses dan biasa disuguhkan sebagai junk food boleh dihapus
dari daftar makanan si kecil yang memiliki gangguan pencernaan.
Makanan-makanan ini mengandung zat-zat berbahaya seperti lemak jenuh
dan bahan pengawet. Mengingat banyaknya bahan-bahan yang tidak
natural dan tubuh kita tidak yakin cara memprosesnya, sistem
pencernaan pun terganggu. Selain itu, makanan yang diproses ini
mengandung sedikit nutrisi dan akan menggunakan nutrisi-nutrisi tubuh
agar bisa diproses tubuh. Akibatnya tubuh si kecil akan kehilang
nutrisi. Jadi si kecil sebaiknya makan-makanan alamiah atau utuh yang
bisa dibeli di pasar.
4.
Mengurangi makanan berlemak
Makanan
seperti daging dan minuman yang mengandung susu lebih sulit dicerna
tubuh dibanding makanan. Mereka juga menggunakan lebih banyak energi
dalam mengelolanya. Bunda bisa membuat si kecil hanya makan
sayur-sayuran seminggu sekali atau dua kali. Proteinnya bisa bunda
ganti dengan kacang-kacangan. Bunda juga bisa mengadakan puasa bila
memungkinkan agar tubuh bisa istirahat.
5.
Kombinasi makanan yang tepat
Beberapa
makanan tidak baik dimakan bersamaan karena akan mengganggu
pencernaan. Konsep ini dikenal dengan istilah food combining.
Makanan-makanan seperti pati (beras, kentang, roti dan pasta) dan
protein hewani selalu dipisahkan. Namun mereka selalu boleh dipadukan
dengan sayuran-sayuran yang kaya akan serat.
6.
Makan dengan kesadaran
Makan
saat waktunya makan. Banyak orang termasuk anak-anak senang makan
sambil menonton tv atau bermain komputer. Tubuh tidaklah bisa
mencerna makanan dengan baik ketika fokus si kecil teralihkan. Badan
si kecil pun menjadi stress dan penggunaan energi harus bersaing.
Anak-anak dan keluarga perlu mempraktekkan fokus makan saat jam makan
agar saluran pencernaan si kecil dan juga keluarga bisa tetap bagus.
Sekian
tips dari kami agar saluran cerna anak selalu sehat. Semoga
bermanfaat informasinya buat bunda dan si kecil.
No comments:
Post a Comment