Thursday, April 18, 2019

7 Tanda Ini Tunjukkan Kesehatan Pencernaan Anak Sedang Terganggu



Sudahkah Bunda mengecek kondisi kesehatan pencernaan si kecil? Di usia anak-anak, pencernaannya masih belum sempurna sehingga ia lebih rentan mengalami gangguan. Oleh karena itu Bunda harus mewapadai terjadinya kondisi ini.
Gangguan pencernaan pada anak khususnya balita sebenarnya adalah hal yang umum terjadi. Namun meski begitu, hal ini tetap saja membuat para orang tua merasa cemas dan khawatir. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengalami kondisi ini dan belum mampu mengenali apa yang terjadi pada si kecil.
Tanda-Tanda Kesehatan Pencernaan Anak Terganggu
Ketika merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada perutnya, anak-anak cenderung akan rewel dan menangis. Wajar memang, mengingat ia masih belum bisa memahami kondisinya sendiri. Karena itu untuk mengetahui kondisi pencernaannya, Bunda bisa memperhatikan tanda-tanda gangguan pencernaan anak berikut ini:
  1. Gumoh
Tanda pertama yang menunjukkan kesehatan sistem pencernaan terganggu adalah gumoh atau muntah. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi usia 2 bulan dan akan hilang setelah berusia 6-12 bulan. Gumoh terjadi karena kerongkongan dan lambung bayi yang berukuran kecil tidak mampu menampung banyaknya makanan dan udara yang masuk. Selama gumoh tidak berlebihan dan tidak menyebabkan masalah maka ini masih normal.
  1. Menolak Makan
Saat si kecil menolak makanan yang Bunda berikan, cari tahu apa alasannya. Karena bisa jadi hal ini disebabkan oleh pencernaan anak yang sedang tidak sehat. Pasalnya ketika sistem pencernaan anak terganggu, maka kerongkongan dan lidahnya akan terasa tidak enak sehingga nafsu makannya hilang.
  1. Perut Kembung
Keadaan perut yang kembung juga bisa menjadi pertanda bahwa pencernaan anak sedang terganggu. Ketika mengalami perut kembung, anak-anak biasanya akan rewel, sering bersendawa dan kentut. Untuk mengetahuinya, Bunda bisa mengetuk perut si kecil dengan perlahan. Jika perutnya terasa keras atau seperti permukaan balon maka kemungkinan perutnya kembung.
  1. Cegukan Terus Menerus
Ketika mengalami masalah pencernaan, anak mungkin akan mengalami cegukan terus menerus. Hal ini karena saat kesehatan pencernaan anak mengalami gangguan, jumlah zat asam di saluran pencernaan bisa meningkat. Jika kadar asam berlebih, kandungan udara di perut akan bertambah hingga menyebabkan kram otot dan kerongkongan dan mengakibatkan cegukan.
  1. Kolik
Kolik ditandai dengan perilaku anak yang rewel dan menangis terus menerus secara berlebihan. Umumnya ini terjadi pada bayi yang baru berusia beberapa minggu dan akan hilang saat bayi berusia 4 bulan. Ketika mengalami kolik, bayi biasanya akan menangis hingga 3 jam lebih per harinya selama 3 hari dalam satu minggu sepanjang 3 minggu berturut-turut.
  1. Sembelit
Jika si kecil tidak buang air besar setidaknya tiga kali dalam seminggu, maka bisa dikatakan ia mengalami sembelit. Pada awalnya anak mungkin terlihat baik-baik saja dan tidak rewel atau menangis. Akan tetapi lama kelamaan perutnya terasa keras, nafsu makannya menghilang dan merasakan sakit saat mengejan.
  1. Diare
Selama anak masih mengonsumsi ASI, susu formula atau makanan semi padat, tekstur fesesnya akan cenderung lunak. Hal ini terbilang wajar, namun jika si kecil terlalu sering buang air besar, feses cair dan dalam jumlah banyak maka kemungkinan anak mengalami diare. Gangguan kesehatan saluran pencernaan ini bisa disebabkan oleh infeksi atau alergi makanan.
Cara Mengatasi Gangguan Pencernaan Pada Anak
Tidak semua gangguan pada pencernaan anak memerlukan penanganan dokter. Selama gangguan tersebut normal dan tidak menyebabkan masalah pada tumbuh kembang anak maka Bunda bisa mengatasinya sendiri. Berikut cara untuk mengatasi si kecil yang sedang mengalami gangguan pencernaan:
  1. Pijat Lembut Perut Anak
Saat si kecil mengalami perut kembung, Bunda bisa menanganinya dengan cara memijat perut si kecil secara perlahan. Ini bertujuan untuk menghilangkan gas dan membuat perut anak terasa lebih baik. Selain itu, Bunda juga bisa memijat punggung si kecil dengan posisinya yang menelungkup atau menghadap bawah saat terletak di atas kasur atau di atas paha Bunda.
  1. Berikan Makanan Kaya Serat
Jika si kecil sembelit, Bunda bisa memberinya makanan kaya serat yang baik untuk melancarkan saluran pencernaan anak. Contohnya seperti buah apel, pir, sayuran hijau dan jus buah yang bisa membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Namun tetap batasi jumlah asupannya agar tidak berlebihan dan menyebabkan anak menjadi diare.
  1. Hindari Memberikan Jenis Makanan Tertentu
Jika si kecil mengalami diare, maka sebaiknya Bunda tidak menyiapkan makanan yang dapat memburuk kondisinya. Misalnya seperti makanan pedas, makanan yang tinggi serat, makanan bersantan, makanan berminyak atau gorengan, susu dan produk olahan susu. Begitu juga si kecil mengalami sembelit, hindari jenis makanan yang sulit untuk dicerna perut oleh perutnya.
  1. Atur Kembali Pola Makan Anak
Gangguan pencernaan yang dialami si kecil bisa saja disebabkan oleh pola makan yang salah. Untuk itu Bunda bisa memperbaiki pola makannya dengan mengatur jam makan, menyiapkan menu sehat dan membatasi makanan rendah nutrisi. Dengan begitu, risiko anak terkena gangguan pencernaan akan kecil.
  1. Pertimbangkan Untuk Mengganti Produk Susu
Apabila anak minum susu formula, Bunda bisa mempertimbangkan mengganti produknya. Karena mungkin saja salah satu kandungan yang terdapat pada susu tidak cocok dengan perut si kecil. Untuk itu, Bunda bisa memilih susu formula yang kaya akan berbagai nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang anak tapi juga rendah akan kandungan laktosa.
Jika Bunda merasa gangguan kesehatan pencernaan yang dialami si kecil cukup parah, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kondisinya. Selain itu, jaga asupan makanannya dan pastikan ia mendapatkan cukup cairan.

Wednesday, February 13, 2019

Cara Mengatasi Diare Balita Karena Terlalu Banyak Makan Cokelat Di Hari Valentine



Mau merayakan valentine dengan sang buah hati? Ayuk aja. Akan tetapi, bunda harus mewaspadai satu hal, yaitu diare. Jangan sampai balita bunda diare karena terlalu banyak makan cokelat ya. Mungkin bunda juga perlu tahu bagaimana cara mengatasi diare pada balita. Jadi, jika nani ternyata anak mengalami diare, bunda tahu apa yang harus bunda lakukan.

Pertolongan Pertama Saat Balita Diare
Sebenarnya, tidak ada yang bisa dilakukan ketika anak mengalami diare. Yang harus bunda lakukan hanya memastikan diare tersebut tidak terlalu parah. Untuk itu, beberapa tindakan berikut ini perlu bunda lakukan.
1.     Memberikan Air Minum Yang Banyak
Saat anak terkena diare, tubuhnya akan sangat lemas sekali. Itu disebabkan anak kehilangan banyak cairan.

Oleh sebab itu, penanganan pertama yang bisa bunda lakukan adalah memastikan tubuh terus mendapatkan cairan. Dengan cara apa? Yang paling mudah adalah dengan memberikan air putih. Bunda minta si kecil minum air putih sebanyak mungkin. Ini akan membantu tubuhnya melawan lemas karena kekurangan cairan.

2.     Minum Susu
Susu juga perlu bunda berikan. Ini dianggap sebagai cara mengatasi diare karena susu bisa menetralisir sistem pencernaan. Kandungan lactobacillus di dalam susu akan membantu membasmi bakteri penyebab diare.

Bunda harus tahu kemungkinan besar ada bakteri yang masuk ke dalam perut si kecil. Dan bakteri tersebut masuk melalui makanan. Ini mungkin saja terjadi. Akan tetapi, ada kemungkinan lain bunda. Karena tubuh si kecil tidak begitu kebal terhadap laktosa yang terkandung di dalam cokelat valentine, si kecil mengalami diare.

Namun, apapun itu, berikan susu sebanyak mungkin. Selain untuk menghindari dehidrasi, susu juga akan melawan bakteri penyebab diare.

3.     Berikan Buah Pisang
Selain minum yang banyak, ada tips mengatasi diare yang perlu bunda terapkan, yaitu memberikan pisang kepada si kecil. Kandungan serat di dalam pisang sangat tinggi sehingga hal ini akan cepat meredakan diare. Jangan lupa untuk memberi menu makan sehat yang membantu tingkatkan sistem pencernaan.

Bunda tidak ingin pesta merayakan valentine bersama sang buah hati kacau gara-gara ia terkena diare kan? Oleh sebab itu, lakukan persiapan, seperti siapkan air putih yang banyak, susu, serta pisang.

Di sisi lain, bunda juga perlu menghindari agar anak tidak mengalami diare.

Agar Balita Tidak Mudah Terkena Diare Saat Valentine
Para ahli kesehatan menemukan fakta bahwasannya cokelat memang bisa menyebabkan seseorang mengalami diare. Apalagi balita yang notabene memiliki kekebalan tubuh yang tidak begitu kuat dibandingkan orang dewasa.

Setidaknya ada dua alasan utama. Yang pertama, cokelat menyebabkan balita mengalami sindrom iritasi perut. Dalam bahasa medisnya disebut dengan Irritable Bowel Syndrome. Jika balita mengalami sindrom ini, maka pencernaannya akan terganggun. Umumnya, ini berakibat pada sakit perut. Perut terasa melilit. Akan tetapi, tidak jarang yang berakhir dengan masalah diare.

Jika ternyata balita bunda mengalami diare, segera terapkan cara mengatasi diare seperti penjelasan di atas. Setidaknya bunda bisa melakukan penanganan awal agar diare bisa teratasi sehingga tidak semakin parah. Akan lebih baik juga jika ternyata diare bisa langsung diobati.
Alasan yang kedua adalah intoleransi lakstotas. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, besar kemungkinan balita yang terkena diare setelah mengkonsumsi cokelat itu intoleran terhadap laktosa.

Nah, bagaimana agar anak tidak mengalami diare saat ikut merayakan Hari Valentine nanti? Ada beberapa hal yang perlu bunda lakukan.

-        Kontrol Balita Mengkonsumsi Cokelat
Sebaiknya, bunda benar-benar memberikan perhatian penuh pada balita. Tentu saja di Hari Valentine, ada banyak sekali makanan yang bahannya terbuat dari cokelat. Untuk itu, pastikan bunda mewanti-wanti agar anak tidak terlalu banyak makan cokelat. Ini yang paling penting.

-        Imbangi Dengan Makanan Yang Lain
Bunda bisa buatkan menu makanan valentine khusus buat si kecil. Mungkin bentuknya seperti cokelat tapi bahannya tidak dari cokelat. Dengan demikian, anak seolah mengkonsumsi cokelat tapi bukan. Ini akan membuat anak terhindar dari risiko terkena diare saat perayaan Valentine nanti.

-        Minum Yang Banyak
Boleh saja anak makan cokelat. Akan tetapi, usahakan juga agar anak juga banyak minum. Mengkonsumsi jus buah yang tidak begitu manis sangat disarankan. Contohnya saja jus jambu tanpa gula atau jeruk.

-        Lakukan Persiapan Sebelum Valentine
Karena ini sedang musim hujan, sangat mudah sekali anak terserang bakteri. Bakteri ini bisa menyebab batuk, flu, demam, dan juga diare. Pada intinya ini disebabkan karena sistem pertahanan tubuh atau immune system anak kurang bagus. Oleh sebab itu, bunda sebaiknya lakukan persiapan. Pastikan dulu anak benar-benar 100% dalam kondisi sehat. Jika perlu, berikan supelemen atau multivitamin sehari sebelum bunda ajak si kecil menghadiri acara Valentine. Setidaknya ini menjadi cara pencegahan yang paling bisa bunda andalkan.

Setidaknya itulah hal-hal sepele tapi sangat membantu agar anak terhindar dari risiko mengalami diare. Jadi, bunda bisa merayakan valentine yang meriah dan menyenangkan tahun ini, tidak hanya dengan suami tapi juga sang buah hati.

Namun, bagaimanapun juga, bunda harus melakukan langkah antisipasi. Ketahui hal-hal apa saja yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah diare pada anak. Jika perlu, bawa minuman yang mengandung elektrolit ketika pesta Valentine. Ini diperlukan karena jika ternyata anak terlihat lemas dan mengalami sakit perut yang merupakan tanda-tanda diare, bunda bisa memberikan pertolongan pertama.