Thursday, August 30, 2018

Makan Sambil Lari-Larian Bisa Menyebabkan Terganggunya Saluran Cerna Anak


Setiap orang tua pasti ingin menjaga kesehatan anak. Jika bunda ingin benar-benar menjaga kesehatan sang buah hati, tentu bunda tidak akan bosan mencari info kesehatan balita. Ini setidaknya menjadi upaya terbaik agar bunda bisa menerapkan pola asuh yang benar.
Sayangnya, beberapa hal salah kaprah. Artinya, masyarakat sudah terlanjut menerapkan suatu hal yang sebenarnya tidak seharusnya dilakukan. Contoh kecilnya adalah makan sambil lari-larian.
Apakah sang buah hati sering lari-larian saat makan? Mungkin bunda merasa hal tersebut wajar. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, bunda akan berubah pikiran setelah mengetahui penjelasan ini.
Makan Sambil Main Menjadi Solusi
Beberapa anak balita mogok makan. Akhirnya, orang tua mencari cara bagaimana agar anak mau makan kembali.
Ada banyak tips yang bisa diterapkan mulai dari mengganti menu makanan, menyajikan makanan di tempat makan yang menarik, hingga mengajak anak bermain sambil makan. Sayangnya, yang terakhir ini yang paling sering diterapkan.
Membiarkan anak bermain sambil disuapi menjadi cara yang paling ampuh. Anak tidak merasa sedang makan. Ia senang karena main dan orang tua menyuapainya. Padahal ini kurang baik bagi kesehatan anak usia dini. Ini terkait dengan saluran pencernaan sang buah hati.
Tahukah bunda jika makan sambil bermain apalagi lari ke sana ke sini bisa menyebabkan terganggunya saluran pencernaan anak? Ini biasanya diawali dengan tersedak. Lebih parah lagi, ini bisa membuat saluran pencernaan mengalami masalah yang lebih berbahaya. Karena saat makan, seharusnya saluran pencernaan bekerja mencerna makanan tersebut. Akan tetapi, karena anak lari-larian, sistem pencernaan tidak bisa mencerna secara maksimal.
Apa akibatnya? Anak bisa mengalami sakit perut. Ini disebabkan ada makanan yang tidak dicerna dengan baik sehingga masih ada di lambung. Padahal, seharusnya makanan tersebut hanya sementara saja berada di saluran cerna. Makanan harus segera dicerna dan nutrisinya disalurkan ke oragan tubuh. Sementara itu, sisa makanan dikeluarkan melalui veses.
Hal tersebut tidak bisa dilakukan secara sempurna karena sistem pencernaan terganggu lantaran anak lari-larian. Gejala yang mungkin bisa muncul adalah perut sebah bahkan reflux atau makanan keluar lagi dari perut.
Jadi, masih mau membiarkan anak makan sambil lari-larian?
Mengajarkan Anak Makan Sambil Duduk
Memang tidak mudah untuk mengajarkan anak makan sambil tidur. Namun, berikut ini yang bisa bunda lakukan.
  1. Minta Tolong Kepada Guru
Anak biasanya sangat patuh dengan apa yang dikatakan oleh guru. Jika kebetulan sang buah hati sudah sekolah, minta tolong kepada guru untuk mennyuruh sang buah hati makan dengan duduk. Ketika anak pulang ke rumah dan bercerita bahwa guru memintanya makan dengan duduk, bunda bisa dengan mudah mengajak anak makan di meja makan. Ia tidak akan lari-larian lagi saat makan.

  1. Ajak Anak Makan Bersama
Ada kebiasaan yang sebenarnya tidak bole terus menerus dilakukan. Di Indonesia, sering kali orang tua menyuapi anak terlebih dahulu baru kemudian orang tua makan di meja makan. Alasannya sederhana, yaitu agar anak tidak mengganggu saat orang tua makan di meja makan. Pasalnya, anak sudah kenyang

Tahukah bunda hal ini yang menjadi salah satu penyebab anak susah diajak duduk saat makan? Seharusnya, semenjak anak sudah balita, biasakan anak ikut makan bersama-sama di meja makan. Bunda bisa belikan meja makan sendiri untuk anak usia 1 tahun. Biarkan anak makan sendiri. Biarkan ia melihat bagaimana orang dewasa makan bersama-sama dengan cara duduk. Dengan membiasakan seperti ini, suatu saat nanti anak tidak akan lari-larian saat diminta untuk makan.

  1. Menunjukkan Contoh
Apakah si kecil punya tokoh kartun favorit? Cobalah bunda mencari scene di mana tokoh kartun tersebut makan sambil duduk. Saat anak makan sambil lari-larian, bunda bisa jelaskan bagaimana tokoh kartun favorit si kecil makan tidak dengan berlarian tapi dengan duduk. Ini biasanya lebih ampuh untuk membuat anak berhenti lari-lari dan mau duduk diam.

  1. Membelikan Tempat Makan Yang Menarik
Ada banyak sekali tempat makan balita, lengkap dengan kursi dan juga meja makan. Pilihkan yang ada gambar tokoh kartun favoritnya. Ini akan membuat bunda lebih mudah untuk mengajak anak diam dan duduk saat makan.

  1. Beri Penjelasan
Jika balita bunda sudah bisa berbicara, sekitar usia 2 atau bahkan lebih dari 3 tahun, pada saat itu bunda sudah bisa mengajak si kecil berdiskusi. Katakan pada si kecil bahwa makan sambil berlari itu tidak sopan. Katakan juga bahwa makan sambil berlari bisa mengganggu saluran cerna si kecil seperti menyebabkan susah buang air besar. Ini biasanya berhasil jika anak pernah mengalami susah buang air besar. Ia pasti tidak akan mengulangi lagi.
Mungkin bunda juga punya tips lainnya lagi. Silakan saja dicoba. Yang pasti, beberapa tips tersebut di atas diterapkan oleh para orang tua dan berhasil untuk membuat anak diam dan duduk saat makan.
Selain itu, tentu saja bunda harus perhatikan kebersihan dan kehigienisan makan serta alat makan. Ini juga berpengaruh terhadap kesehatan anak usia dini terkait dengan saluran pencernaannya. Yang pasti, kesehatan sang buah hati menjadi tanggungjawab bunda sebagai orang tua. Sebisa mungkin bunda harus menjaga agar kesehatan anak tidak terganggu terutama sistem pencernaannya.



Tuesday, August 14, 2018

6 Tips agar Saluran Cerna Anak Tetap Sehat



Tidak ada ibu yang ingin si kecil sakit. Rasanya bunda juga ikutan menderita karena melihat wajah kuyu anak saat sakit penyakit anak menyerang. Selain demam dan bapil, salah satu penyakit yang sering dialami si kecil adalah gangguan saluran cerna anak seperti diare atau konstipasi. Yuk bunda, simak cara menjaga saluran cerna anak tetap sehat.

1. Hindari makan berlebihan
Makanan yang berlemak dan ukuran yang besar sedang menjajah dunia ini. Memang makanan tersebut indah di gambar dan lezat, namun takaran yang disuguhkan tidak selalu tepat untuk si kecil. Hal ini paling kelihatan ketika bunda sedang mengajak anak-anak makan di restoran. Mereka akan menyajikan makanan yang berukuran besar agar pelanggan merasa puas dan pantas.

Anak-anak tidak tahu porsi makan mereka yang selayaknya. Jadi sebagai orang tua, bunda kudu menunjukkan takaran makan yang tepat untuk mereka. Kebanyakan makan akan menekan saluran pencernaan anak dan harus dihindari. Ketika makanan terlalu banyak dikonsumsi, tubuh perlu kerja keras untuk mencerna dan mengambil nutrisi yang tepat.

Buat bunda yang masak di rumah, bunda bisa menyediakan porsi yang kecil di piring dan menyisakan sedikit di dapur sehingga anak tidak makan berlebih. Bagusnya lagi, metode ini akan memperlambat cara makan si kecil di mana makan terlalu cepat juga meningkatkan gangguan pencernaan.

2. Minum dan makan sebaiknya tidak dilakukan bersamaan
Hampir setiap anak-anak yang duduk makan selalu mengharapkan disuguhkan minuman. Kombinasi makanan dan minuman akan memperlambat proses pencernaan. Jadi bunda bisa mengatur si kecil minum air 15 menit sebelum makan atau 30-45 menit setelah makan. Termasuk juga pemberian susu yang mengandung bakteri Lactobacillus Rhamnosus dari Dancow.

3. Menghilangkan makanan yang diproses
Makanan yang diproses dan biasa disuguhkan sebagai junk food boleh dihapus dari daftar makanan si kecil yang memiliki gangguan pencernaan. Makanan-makanan ini mengandung zat-zat berbahaya seperti lemak jenuh dan bahan pengawet. Mengingat banyaknya bahan-bahan yang tidak natural dan tubuh kita tidak yakin cara memprosesnya, sistem pencernaan pun terganggu. Selain itu, makanan yang diproses ini mengandung sedikit nutrisi dan akan menggunakan nutrisi-nutrisi tubuh agar bisa diproses tubuh. Akibatnya tubuh si kecil akan kehilang nutrisi. Jadi si kecil sebaiknya makan-makanan alamiah atau utuh yang bisa dibeli di pasar.

4. Mengurangi makanan berlemak
Makanan seperti daging dan minuman yang mengandung susu lebih sulit dicerna tubuh dibanding makanan. Mereka juga menggunakan lebih banyak energi dalam mengelolanya. Bunda bisa membuat si kecil hanya makan sayur-sayuran seminggu sekali atau dua kali. Proteinnya bisa bunda ganti dengan kacang-kacangan. Bunda juga bisa mengadakan puasa bila memungkinkan agar tubuh bisa istirahat.

5. Kombinasi makanan yang tepat
Beberapa makanan tidak baik dimakan bersamaan karena akan mengganggu pencernaan. Konsep ini dikenal dengan istilah food combining. Makanan-makanan seperti pati (beras, kentang, roti dan pasta) dan protein hewani selalu dipisahkan. Namun mereka selalu boleh dipadukan dengan sayuran-sayuran yang kaya akan serat.

6. Makan dengan kesadaran
Makan saat waktunya makan. Banyak orang termasuk anak-anak senang makan sambil menonton tv atau bermain komputer. Tubuh tidaklah bisa mencerna makanan dengan baik ketika fokus si kecil teralihkan. Badan si kecil pun menjadi stress dan penggunaan energi harus bersaing. Anak-anak dan keluarga perlu mempraktekkan fokus makan saat jam makan agar saluran pencernaan si kecil dan juga keluarga bisa tetap bagus.

Sekian tips dari kami agar saluran cerna anak selalu sehat. Semoga bermanfaat informasinya buat bunda dan si kecil.